Kondisi lahan yang sangat kering dan
kurangnya kepedulian masyarakat untuk membenahi kondisi tersebut perlu
ditingkatkan. Padahal dengan kondisi yang seperti itu, sangat diperlukan
tindakan yang nyata untuk mengubah tanah yang kering tersebut menjadi tanah
yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman buah naga dengan memanfaatkan mikoriza
sebagai penyubur tanah.
Dengan menggunakan mikoriza, lahan
kering dapat dimanfaatkan kembali serta masyarakat dapat menambah pendapatan
dari hasil penanaman buah Naga.
Begitu banyak lahan kering yang
terbengkalai tanpa ada pemanfaatan yang berguna. Pandangan masyarakat tentang
konservasi lahan kering adalah sesuatu yang dianggap remeh dan tidak berguna.
Konservasi lahan kering yang belum dimanfaatkan pada sebagian masyarakat
Indonesia khususnya di desa Ngoro-oro,Gunung Kidul. Sehingga lahan kering yang
sebenarnya masih bisa dimanfaatkan,dengan baik terabaikan. Kurangnya kepekaan
masyarakat dapat disebabkan karena masyarakat belum tahu benar bagaimana cara
untuk konservasi lahan kering.
Hingga sekarang sebagian besar lahan
kering belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sehingga kondisinya
terbengkalai dan tidak adanya maanfaat yang berarti. Buah naga seperti yang
kita ketahui memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan berbagai macam manfaat.
Mikoriza dapat memperbaiki aerasi(ketersedian udara) ini berhubungan dengan
kemampuan mikoriza dalam memperbaiki agregat tanah. Jika buah naga dan mikoriza
tidak dapat dimanfaatkan maka akan menjadi loss karena nilai ekonomis
yang tinggi dan kegunaan untuk memperbaiki agregat tanah pada lahan kering
sehingga dapat menunjak sektor lain.
Pemanfaatan penanaman buah naga
dalam upaya konservasi lahan kering dengan memanfaatkan mikoriza sebagai
penyubur tanah merupakan alternatif terbaik yang dapat ditawarkan kepada
masyarakat sekitar yang memiliki lahan kering.Selama ini mereka membiarkan
lahan kering terbengkalai. Pada umumnya mereka berpendapat bahwa lahan kering
tidak memiliki nilai guna sama sekali. Padahal pemanfaatan bisa meningkatkan
pendapatan dari khalayak itu sendiri berupa pemanfaatan penanaman buah naga
dalam upaya konservasi lahan kering dengan memanfaatkan mikoriza sebagai
penyubur tanah.
Namun, masyarakat Ngoro-oro belum
paham akan manfaat mikoriza tersebut sehingga masyarakat hanya memanfaatkan
tanah untuk menanam tumbuhan berkayu saja. Untuk mengatasi masalah tersebut,
perlu diadakan penyuluhan tentang penanaman dengan menggunakan mikoriza sebagai
media tanam kepada masyarakat desa Ngoro-oro. Cara yang akan dibagi kepada
masyarakat desa Ngoro-oro dengan metode yang sederhana sehingga masyarakat
tidak kesusahan untuk mendapatkan bahan maupun alat dan bahan yang digunakan.
Dengan diadakannya penyuluhan,
peneliti ingin memngembangkan hasil dari pemahaman masyarakat tentang penanaman
dengan menggunakan mikoriza sebagai media tanah menjadi bahan baru untuk bisnis
bagi masyarakat desa Ngoro-oro. Sehingga dapat membantu perkembangan ekonomi
masyarakat desa Ngoro-oro.
Menghasilkan pengetahuan baru bagi masyarakat desa Ngoro-oro
serta meningkatkan nilai guna mikroiza sebagai media tanah unutk penanaman buah
Naga di Desa Ngoro-oro.
0 komentar:
Posting Komentar