counters

Selasa, 15 Juli 2014

PENANAMAN BUAH NAGA DALAM UPAYA KONSERVASI LAHAN KERING DI DESA NGORO-ORO, PATHUK, GUNUNG KIDUL

Kondisi lahan yang sangat kering dan kurangnya kepedulian masyarakat untuk membenahi kondisi tersebut perlu ditingkatkan. Padahal dengan kondisi yang seperti itu, sangat diperlukan tindakan yang nyata untuk mengubah tanah yang kering tersebut menjadi tanah yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman buah naga dengan memanfaatkan mikoriza sebagai penyubur tanah.


Dengan menggunakan mikoriza, lahan kering dapat dimanfaatkan kembali serta masyarakat dapat menambah pendapatan dari hasil penanaman buah Naga.
Begitu banyak lahan kering yang terbengkalai tanpa ada pemanfaatan yang berguna. Pandangan masyarakat tentang konservasi lahan kering adalah sesuatu yang dianggap remeh dan tidak berguna. Konservasi lahan kering yang belum dimanfaatkan pada sebagian masyarakat Indonesia khususnya di desa Ngoro-oro,Gunung Kidul. Sehingga lahan kering yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan,dengan baik terabaikan. Kurangnya kepekaan masyarakat dapat disebabkan karena masyarakat belum tahu benar bagaimana cara untuk konservasi lahan kering.

Hingga sekarang sebagian besar lahan kering belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sehingga kondisinya terbengkalai dan tidak adanya maanfaat yang berarti. Buah naga seperti yang kita ketahui memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan berbagai macam manfaat. Mikoriza dapat memperbaiki aerasi(ketersedian udara) ini berhubungan dengan kemampuan mikoriza dalam memperbaiki agregat tanah. Jika buah naga dan mikoriza tidak dapat dimanfaatkan maka akan menjadi loss karena nilai ekonomis yang tinggi dan kegunaan untuk memperbaiki agregat tanah pada lahan kering sehingga dapat menunjak sektor lain.
Pemanfaatan penanaman buah naga dalam upaya konservasi lahan kering dengan memanfaatkan mikoriza sebagai penyubur tanah merupakan alternatif terbaik yang dapat ditawarkan kepada masyarakat sekitar yang memiliki lahan kering.Selama ini mereka membiarkan lahan kering terbengkalai. Pada umumnya mereka berpendapat bahwa lahan kering tidak memiliki nilai guna sama sekali. Padahal pemanfaatan bisa meningkatkan pendapatan dari khalayak itu sendiri berupa pemanfaatan penanaman buah naga dalam upaya konservasi lahan kering dengan memanfaatkan mikoriza sebagai penyubur tanah.
Namun, masyarakat Ngoro-oro belum paham akan manfaat mikoriza tersebut sehingga masyarakat hanya memanfaatkan tanah untuk menanam tumbuhan berkayu saja. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan penyuluhan tentang penanaman dengan menggunakan mikoriza sebagai media tanam kepada masyarakat desa Ngoro-oro. Cara yang akan dibagi kepada masyarakat desa Ngoro-oro dengan metode yang sederhana sehingga masyarakat tidak kesusahan untuk mendapatkan bahan maupun alat dan bahan yang digunakan.

Dengan diadakannya penyuluhan, peneliti ingin memngembangkan hasil dari pemahaman masyarakat tentang penanaman dengan menggunakan mikoriza sebagai media tanah menjadi bahan baru untuk bisnis bagi masyarakat desa Ngoro-oro. Sehingga dapat membantu perkembangan ekonomi masyarakat desa Ngoro-oro.
Menghasilkan pengetahuan baru bagi masyarakat desa Ngoro-oro serta meningkatkan nilai guna mikroiza sebagai media tanah unutk penanaman buah Naga di Desa Ngoro-oro.

         Mengembangkan lahan kering yang bermanfaat.
         Memahami mengenai budidaya Buah Naga dan fungsi Mikoriza.
         Meningkatkan pendapatan sehari-hari dnegan berbudidaya Buah Naga
 

0 komentar:

Posting Komentar