counters

Senin, 19 Mei 2014

Dinasty Han

Dinasty Han adalah salah satu dari Tiga Dinasty terkuat dan berpengaruh di China dalam catatan sejarah China, karena pengaruhnya yang besar, Etnis mayoritas di China sekarang ini menyebut diri mereka orang-orang Han.
Dinasty Han mengalami kemerosotan sejak tahun 100-SM karena kaisar-kaisar penguasa yang tidak cakap memerintah dan pembusukan di dalam birokrasi pemerintahan. Beberapa pemberontakan petani terjadi sebagai bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap kekaisaran. Namun ketidakmampuan kaisar lebih parah dipergunakan oleh para kasim (orang laki-laki yang di kebiri Untuk dijadikan pelayan istana) untuk menggabungkan kekuasaan di tangan mereka. Penghujung Dinasti Han memang adalah sebuah masa yang didominasi oleh pemerintahan kasim.

PETA KEKUASAAN DINASTY HAN
Sejak Kaisar Hedi, kaisar-kaisar selanjutnya naik tahta pada masa kanak-kanak. Ini menyebabkan tidak ada pemerintahan yang stabil dan kuat karena pemerintahan dijalankan oleh kasim-kasim dan keluarga kaisar lainnya yang kemudian melakukan kudeta untuk menyingkirkan kaisar yang tengah beranjak dewasa guna melanggengkan kekuasaan mereka. Ini menyebabkan lingkaran setan yang kemudian makin memurukkan situasi Dinasti Han. Pada penghujung dinasti Han muncul pemberontakan selendang kuning atau yang lebih dikenal dengan pemberontakan surban kuning, yang dipimpin oleh Zhang Jiao beserta antek-anteknya mereka menduduki wilayah Yu Zhou, Xu Zhou, dan Yan Zhou. Untuk menumpas pemberontakan yang muncul maka pemerintah dinasti Han menobatkan He Jin sebagai Jendral besar sekaligus perdana menteri. Selama kurang lebih 8 tahun, He jin masih tidak dapat menumpas pemberontakan.
Pada tahun 189-SM, sesaat setelah Kaisar Lingdi mangkat, para menteri kemudian merencanakan untuk membunuh Jenderal He Jin, paman dari anak Kaisar Lingdi. Ini dimaksudkan untuk mencegah He Jin mengangkat Liu Bian (putra Kaisar Lingdi) sebagai kaisar pewaris tahta. Rencana ini diketahui oleh He Jin yang kemudian segera melantik Liu Bian sebagai pewaris tahta dengan gelar Shaodi pada April 189-SM. Selain itu, He Jin juga memerintahkan Dong Zhuo (seorang negarawan pada zaman dinasty Han) untuk kembali ke ibu kota Luoyang untuk menghabisi para menteri serta kasim yang ingin merebut kekuasaan itu. Sebelum Dong Zhuo sampai, He Jin sudah dibunuh dahulu oleh para menteri di dalam istana.
Yuan Shao (penguasa daerah utara Tiongkok) kemudian mengambil inisiatif menyerang istana dan memerintahkan pembunuhan sebagian menteri dan kasim yang dituduh berkomplot merebut kekuasaan kekaisaran. Namun, menteri lainnya menyandera Kaisar Shaodi dan adiknya Liu Xie ke luar istana. Dong Zhuo mengambil kesempatan ini untuk memusnahkan kompolotan menteri tadi dan menyelamatkan kaisar. Dengan kaisar di bawah pengaturannya, Dong Zhuo kemudian memulai kelalimannya.
Dong Zhuo mulai menyiapkan strateginya untuk mengontrol kekuasaan kekaisaran di Cina dengan membatasi wewenang kekuasaan Kaisar Shaodi. Ia lalu menghasut Lu Bu (Panglima jenderal Dinasty Han) untuk membunuh ayah angkatnya, Ding Yuan dan merebut seluruh kekuatan militernya untuk memperkuat diri sendiri. Yuan Shao juga diusir olehnya dari Luoyang. Ia membatasi wewenang para menteri dan memusatkan kekuasaan di tangannya, setelah itu, Kaisar Shaodi diturunkan dari tahta untuk kemudian digantikan oleh adiknya Liu Xie yang menjadi kaisar dengan gelar Xiandi pada September 189-SM. Sejarahwan beranggapan bahwa momentum ini adalah awal Zaman Tiga Negara.
PETA PROVINCI
Yuan Shao kemudian menghimbau para jenderal penguasa daerah untuk melawan kelaliman Dong Zhuo. Usahanya membawa hasil 11 batalyon militer beraliansi untuk melakukan agresi ke Luoyang guna menumbangkan rezim Dong Zhuo. Yuan Shao memimpin aliansi yang kemudian dinamakan sebagai Tentara Pintu Timur. Dong Zhuo merasa takut dan membunuh bekas kaisar Shaodi, membumi-hanguskan dan merampok penduduk Luoyang, menyandera Kaisar Xiandi dan memindahkan ibu kota ke Chang'an sekarang kota Xi'an.
Dalam pelariannya, Dong Zhuo diserang oleh Cao Cao (pejabat Qingzhou wilayah utara Tiongkok) dan Sun Jian yang tergabung dalam Tentara Pintu Timur, namun sayang karena ada kecemburuan di dalam aliansi menyebabkan tidak ada bantuan dari jenderal lainnya yang tidak ingin melihat keberhasilan mereka berdua. Aliansi ini kemudian bubar dan Dong Zhuo meneruskan kelalimannya di Chang'an.
Akhirnya, pada tahun 192-SM, menteri istana bernama Wang Yun bersama Lu Bu menghabisi nyawa Dong Zhuo di Chang'an. Ini mengakibatkan bawahan Dong Zhuo, Li Jue menyerang istana dan membunuh Wang Yun serta mengusir Lu Bu. Dan Li Jue melanjutkan kelaliman pemerintahan Dong Zhuo.
Setelah Dong Zhuo berhasil dijatuhkan, Dinasti Han makin melemah karena kehilangan kewibawaan kekaisaran. Melemahnya kekuasaan istana menyebabkan para gubernur dan penguasa daerah memperkuat diri sendiri dan menjadi raja kecil di wilayah mereka. Ini menyebabkan munculnya persaingan  antar raja-raja perang satu wilayah dengan wilayah lainnya. peristiwa inilah yang akhirnya dikenal dengan nama zaman tiga negara. yang menyebabkan runtuhnya Dinasty Han yang terakhir.

0 komentar:

Posting Komentar